Jumat, 29 Juli 2016

Bekicot…Oh, Bekicot…!

Bekicot…Oh, Bekicot…! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Victor Asih

Escargot, masakan Perancis yang mahal dan terkenal itu terbuat dari daging bekicot. Bekicot adalah siput besar berwarna coklat tua yang menjijikkan bagi sebagian orang. Bekicot dianggap hama oleh para petani. Dan bekicot adalah mainan saya saat saya masih kecil, saat berusia sekitar 5 tahun!

Saya teringat kembali semasa saya masih kecil. Tiap pagi hari, di kebun rumah nenek saya sering menemukan banyak bekicot yang merayap perlahan di tembok pembatas kebun. Mereka seperti berlomba-lomba merayap mendaki tembok tersebut.

Dengan isengnya, saya bermain-main dengan ujung jari telunjuk saya menyentuh tentakel mereka yang berbentuk seperti sepasang antena. Setiap kali tentakelnya tersentuh, bekicot akan langsung terkejut. Seketika bekicot akan menyurutkan sepasang tentakel beserta tubuhnya yang lunak berlendir masuk ke dalam cangkangnya, bersembunyi sampai situasi dianggapnya aman kembali.

Tetapi setelah beberapa saat, mereka pasti akan mengeluarkan tubuhnya kembali beserta tentakelnya. Lalu merayap kembali melanjutkan perjalanannya mendaki tembok. Dan pada saat itulah saya kembali menyentuh tentakel mereka satu persatu sambil berteriak kegirangan. Begitulah saya mempermainkan bekicot-bekicot itu secara terus menerus.

Karena merasa bosan, terkadang say
... baca selengkapnya di Bekicot…Oh, Bekicot…! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kamis, 28 Juli 2016

Wiro Sableng #123 : Gondoruwo Patah Hati

Wiro Sableng #123 : Gondoruwo Patah Hati Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : KEMBALI KE TANAH JAWA

TUBUH SI NENEK BERGETAR KERAS, BASAH OLEH KERINGAT. RACAU DARI MULUTNYA SEMAKIN KERAS PERTANDA APAPUN YANG TENGAH DILAKUKAN PEREMPUAN TUA INI AKAN SEGERA MENCAPAI PUNCAKNYA. DALAM KEADAAN SEPERTI ITU MENDADAK DI UDARA PAGI TERDENGAR SUARA BERDESING. SATU BENDA HITAM MELESAT SEPERTI JATUH DARI LANGIT, MELAYANG TURUN DAN BLUKK! JATUH TEPAT DI PANGKUAN SI NENEK. SUARA RACAU SI NENEK LENYAP, BERGANTI DENGAN JERITAN KERAS. TUBUHNYA TERHENYAK JATUH KE BATU BESAR, LALU TERGULING KE BAWAH DAN TERJENGKANG DI TANAH. DI PANGKUANNYA SAAT ITU, SEOLAH LENGKET, MELINGKAR SOSOK SEORANG ANAK LELAKI BERUSIA SEKITAR DUA BELAS TAHUN, BERPAKAIAN HITAM, BERAMBUT JABRIK. "BOCAH JAHANAM! KAU YANG JADI GARA-GARA! KUBUNUH KAU!".



PERAPIAN telah lama padam. Dinginnya udara men-jelang pagi itu terasa semakin mencucuk. Di samping perapian tergolek bergelung sosok seorang pemuda berpakaian biru. Tampaknya dia tertidur pulas, tak perduli embun mulai membasahi pakaian dan tubuhnya. Kenyenyakan tidur si pemuda tidak berlangsung lama. Beberapa saat berselang kelopak matanya yang terpejam kelihatan bergerak-gerak. Telinga kiri yang lebih dekat ke tanah mendengar satu suara di kejauhan, membuat dia terjaga. Sepasang mata itu membuka makin lebar. Si pemuda bangkit, duduk,
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #123 : Gondoruwo Patah Hati Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Momen = (Mo)tivasi (Men)jadi

Momen = (Mo)tivasi (Men)jadi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pernah suatu saat saya mengajari Dadan, anak laki-laki saya, 4 tahun, melontarkan bola basket ke arah backboard, menemukan sudut pantul yang tepat; agar bola tak membentur ring dan langsung menerobos net.

Berkali-kali ia mencoba melempar, mencapai backboard pun tidak; apalagi memantul. “Ayo, lebih kuat lagi lontaranmu, Nak!,” teriak saya berkali-kali menyemangati. Sekeras apa pun saya berteriak, sekuat apa pun ia berusaha; tetap saja bola tak mencapai backboard. Bola bergerak naik tak lebih dari setengah jarak antara lantai dan ring. Bola tak pernah mengenai sasaran dan selalu terus jatuh ke lantai, diikuti pandangan mata kosong anak saya, tanda kekecewaannya.

Tak sabaran, saya peragakan contoh melempar sesantai mungkin, seolah saya melemparkan tanpa tenaga, sembari berucap: “Lihat! Begini saja kok, Nak, kenapa sulit?” Anak saya berusaha dan berusaha lagi, namun tak pernah lemparan bolanya berhasil membentur backboard.

Akhirnya ia terduduk terengah-engah setengah baring dengan kedua lengan tangan bertelekan di lantai. Katanya lirih: “Buat ayah mudah sekali membikin bola itu naik, memantul ke bawah, dan menerobos net. Ayah tak mau tahu, betapa sulit buatku membikin bola sial itu naik dari bawah ke atas sana…”

Ucapannya membuat saya tersentak. Bukan karena saya merasa terkritik habis, tetapi karena di luar kesadaran nalar saya, te
... baca selengkapnya di Momen = (Mo)tivasi (Men)jadi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Sabtu, 23 Juli 2016

KITA DISENGSARAKAN SPEKULAN MINYAK?

KITA DISENGSARAKAN SPEKULAN MINYAK? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

05 Agustus 2008 – 13:26 (Her Suharyanto)   Diposting oleh: Editor

(Rate: 8.00 / 2 votes)

INVESTASI alternatif dengan janji untung besar, siapa yang tidak tertarik?

Suatu sore, di satu kafe di sekitar Pancoran, saya bertemu dengan seorang pejabat yang minta bantuan saya terkait dengan rencananya untuk menulis buku. Namun ternyata, itu bukan pertemuan “bilateral” antara saya dengan pejabat tersebut, melainkan pertemuan “multilateral”. Setelah sekitar satu jam kami bebicara, datang dua perempuan cantik yang juga janji bertemu dengan sang pejabat.

“Sebentar lagi saya akan ada tamu lain, tolong Mas Her jangan pergi, nanti saya akan minta Mas Her memberi pertimbangan,” kata pejabat tersebut.

Tamu tersebut, ya dua perempuan cantik itu.

Setelah berbasa-basi sejenak kedua perempuan itu mulai menawarkan investasi yang menurut mereka sangat menjanjikan. “Bapak boleh pilih, mau investasi di komoditas atau forex… dijamin untung karena ditangani oleh orang yang berpengalaman di bidangnya.” Kedua perempuan itu mulai memberi kesaksian sambil berbisik “Ini rahasia, lho…” bahwa pejabat A, artis B, dan pengusaha C adalah para nasabah perusahaannya yang menangguk untung besar. Keduanya, secara bergantian namun terasa agresif, berusaha menjelaskan bagaima
... baca selengkapnya di KITA DISENGSARAKAN SPEKULAN MINYAK? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Jumat, 22 Juli 2016

Ketergesaan Memperlambat Hasil

Ketergesaan Memperlambat Hasil Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Made Mariana

Alkisah seorang pemuda yang gagah berani berkeinginan untuk menuntut ilmu silat pada guru yang sangat tersohor pada jamannya. Pemuda ini sangat bersemangat untuk menjadi seorang pendekar mumpuni.

Guru itu bertempat tinggal disebuah gubuk di lereng gunung Agung. Untuk mencapai tempat sang maestro dibutuhkan usaha kerja keras yang tidak mudah, lereng-lereng yang curam dengan jurang yang sangat dalam menghiasi disepanjang jalan.

Singkat cerita tibalah sang pemuda di pertapaan sang maestro. Tanpa diduga, sang maestro ternyata telah menyambutnya dengan ramah dan mempersilahkan masuk kedalam gubuk sederhana namun sangat bersih dan rapi, padahal sang pemuda ini tidak pernah memberitahu kedatangannya.” Hmmm… guru ini pasti hebat sekali sehingga dia mengetahui kedatanganku… ternyata cerita orang selama ini bukan omong kosong belaka…”

Mereka bercakap-cakap ditemani secangkir teh yang dituangkan dalam mangkok dari tempurung kelapa. Sang pemuda kemudian bertanya:

”Guru yang agung bila saya belajar dengan tekun dan rajin berapa lama saya akan berhasil..?”

Sang Guru menjawab: ” Barangkali sepuluh tahun..”

Pemuda itu tertegun, kemudian bertanya lagi: ” Orang tuaku sudah semakin tua, saya satu-satunya anak yang tertinggal, saya ingin merawatnya. Jika saya belajar dan berlatih lebih giat lagi berapa lama saya bisa berhasil?”

Sang Guru sambil tersenyum menjawab: ”Dalam
... baca selengkapnya di Ketergesaan Memperlambat Hasil Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Jumat, 01 Juli 2016

Melihat Terang

Melihat Terang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Seorang Guru Budha bertanya kepada murid-muridnya: ‘Kapan anda tahu bahwa kegelapan itu hilang dan berubah menjadi terang?’

Seorang murid setelah membungkuk memberikan rasa hormat kepada sang guru, menjawab; ‘Saya tahu bahwa kegelapan itu berubah menjadi terang ketika saya perlahan-lahan mampu melihat suatu benada di kejauhan, dan saya tahu pasti bahwa itu adalah seekor binatang.’ Sang Guru menggelengkan kepala.

Seorang murid lain bangkit berdiri memberikan jawaban; ‘Saya tahu bahwa kegelapan itu berubah menjadi terang ketika di kejauhan saya perlahan-lahan mampu melihat suatu benada dan saya tahu bahwa itu adalah sebatang pohon. Lebih dari itu, saya mampu melihat buah di atas pohon tersebut, dan dari buahnya saya bisa tahu secara pasti nama pohon tersebut.’ Sang Guru memperhatikan muridnya tersebut lalu menggelengkan kepala.

Setelah hening beberapa saat, sang Guru berkata; ‘Apabila anda mampu melihat ke dalam mata seseorang dengan penuh rasa belas kasih, dan dari pancaran mata itu anda mampu mengenal bahwa ia adalah saudaramu, bahwa ia adalah saudarimu, saat itulah anda telah berada dalam terang.’


... baca selengkapnya di Melihat Terang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu